OLEH: Ustaz Fauzan Abu Muhammad Al-Kutawy
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman;
“Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan rabbnya hendaklah dia beramal shalih dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya dalam beribadah kepada-Nya."
(QS. Al Kahfi: 110)
Dan juga Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman;
“Sungguh telah diwahyukan kepadamu (wahai Muhammad) dan kepada orang-orang sebelum engkau, Sungguh apabila engkau berbuat kesyirikan pasti akan terhapus seluruh amalmu dan benar-benar engkau akan termasuk golongan orang-orang yang merugi." (QS. Az Zumar: 65)
Dan para Rasul sangatlah antusias dan perhatian dalam hal perbaikan Aqidah pada jiwa setiap insan, hingga mereka menjadikan hal ini sebagai prioritas utama dalam dakwah mereka.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman;
“Dan sungguh telah Kami mengutus kepada setiap umat seorang Rasul agar menyerukan ‘Sembahlah Allah semata dan jauhilah thaghut (sesembahan selain Allah). (QS. An Nahl: 36).
Lihat pula seruan para Nabi kepada kaumnya dalam surah Al A'raf: 59, 65, 73 & 85, Allah Subhanahu wa ta'ala menyebutkan tentang seruan para Nabi tersebut;
Wahai kaumku sembahlah Allah semata, tiada sesembahan (yang benar) bagi kalian selain Dia.
Selama 13 tahun Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam menetap di Mekkah setelah pengutusan beliau sebagai seorang Rasul untuk berdakwah agar manusia mentauhidkan Allah subhanahu wa ta'ala sebagai bentuk upaya perbaikan Aqidah mereka sebelum perkara lainnya.
Demikian pula ketika Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam mengutus Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu untuk berdakwah ke negeri Yaman maka beliau menjadikan tauhid yang merupakan inti Aqidah yang benar sebagai periotas utama didalam dakwah yang harus didahulukan, Beliau berkata kepada Mu'adz;
Maka hendaklah yang pertama engkau dakwahkan kepada mereka adalah agar mereka mentauhidkan Allah, dan jika mereka sudah mengetahui hal tersebut lalu kabarkanlah kepada mereka bahwasanya Allah telah mewajibkan bagi mereka shalat lima waktu. (Muttafaqun 'alaih.)
••• ═════ ❁✿❁ ═════ •••
PERKATAAN PARA ULAMA TENTANG PENTINGNYA TAUHID
1. Tauhid adalah sumber hidupnya Agama.
Berkata Al Imam Al Muhaddits Yahya bin 'Ammar As Sijistany Rahimahullah;
‘Ilmu itu ada lima macam:
1. Ilmu yang merupakan sumber kehidupan agama yaitu ilmu tauhid
2. Ilmu yang merupakan makanan agama yaitu nasehat dan peringatan
3. Ilmu yang merupakan obat mujarab dalam agama yaitu ilmu fiqih
4. Ilmu yang merupakan penyakit dalam agama yaitu berita-berita tentang pertikaian para salaf
5. Ilmu yang merupakan kebinasaan dalam agama yaitu ilmu Kalam." [Siyaru A'lamun Nubala' (17/482)]
2. Tauhid adalah sumber kebaikan pada alam semesta.
Berkata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah;
"Dan kesyirikan adalah sebesar-besar kerusakan, sebagaimana tauhid adalah sebesar-besar bentuk perbaikan." [Majmu' Al Fatawa (18/163)].
Berkata Ibnul Qayyim Rahimahullah;
ومن تدبر أحوال العالم وجد كل صلاح في الأرض فسببه توحيد الله وعبادته وطاعة رسوله صلى الله عليه وسلم، وكل شر في العالم وفتنة وبلاء وقحط وتسليط عدو وغير ذلك فسببه مخالفة رسوله صلى الله عليه وسلم والدعوة إلى غير الله ورسوله
"Dan barangsiapa yang memperhatikan kondisi alam semesta maka ia akan mendapatkan realita bahwa seluruh perbaikan yang ada dipermukaan bumi ini sebabnya adalah mentauhidkan Allah serta beribadah kepada-Nya dan taat kepada Rasul-Nya, dan setiap kerusakan yang ada di alam semesta ini serta berbagai fitnah, bencana, kekeringan, terkuasainya oleh musuh dst sebabnya adalah menyelisihi Rasul-Nya dan menyeru kepada selain Allah dan Rasul-Nya. " [Badai'ul Fawaid (3/857)]
3. Tauhid adalah sumber kebaikan bagi hati.
Berkata Ibnu Rajab Rahimahullah;
"Maka tidak ada kebaikan bagi hati hingga benar-benar tertanam padanya pengenalan kepada Allah serta pengagungan, kecintaan, takut, tawakkal hanya kepada-Nya semata, dan memenuhi hati dengan hal tersebut, inilah hakikat tauhid yang merupakan makna dari Laa Ilaaha Illallah, maka tidak ada kebaikan bagi hati hingga Ketundukan yang ia tunduk kepada-Nya, ia mengenal-Nya, takut kepada-Nya hanyalah Allah subhanahu wa ta'ala semata, tak ada sekutu bagi-Nya." [Jami'ul 'Ulumi Wal Hikam (95)]
4. Tauhid adalah sumber kebaikan dunia dan akhirat.
Berkata Syeikh Abdurrahman As Sa'dy Rahimahullah;
وليس شيء من الأشياء له من الآثار الحسنة والفضائل المتنوعة مثل التوحيد فإن خير الدنيا والآخرة من ثمرات التوحيد وفضائله
"Tak ada sesuatu pun dari perkara apapun yang memiliki hasil yang baik dan keutamaan yang beraneka ragam semisal dengan tauhid, karena kebaikan didunia maupun diakhirat seluruhnya adalah buah dari tauhid dan keutamaan tauhid." [Al Qaulus Sadiid Fii Maqasidit Tauhid (23)]
___________________________
Ustaz Fauzan Abu Muhammad Al-Kutawy
Pendakwah Bebas
Telegram: https://t.me/gerakanpenamy
Instagram: https://www.instagram.com/gerakanpenamy
Sejarah: https://revolusimelayubaru.blogspot.com/
Sejarah: https://revolusimelayubaru.blogspot.com/
_____________________________
Comments
Post a Comment