OLEH: Ustaz Mohd Safwan Mohd Rusydi
Firman Allah SWT:
وَتَرَى ٱلۡجِبَالَ تَحۡسَبُهَا جَامِدَةࣰ وَهِیَ تَمُرُّ مَرَّ ٱلسَّحَابِۚ صُنۡعَ ٱللَّهِ ٱلَّذِیۤ أَتۡقَنَ كُلَّ شَیۡءٍۚ إِنَّهُۥ خَبِیرُۢ بِمَا تَفۡعَلُونَ
"Dan engkau melihat gunung-ganang, engkau menyangkanya tetap membeku, padahal ia bergerak cepat seperti bergeraknya awan; (demikianlah) perbuatan Allah yang telah membuat tiap - tiap sesuatu dengan serapi-rapi dan sebaik-baiknya; sesungguhnya Ia Amat mendalam PengetahuanNya akan apa yang kamu lakukan."
(An-Naml 88)
MAKNA SEBENAR AYAT
Firman Allah:
وَیَوۡمَ یُنفَخُ فِی ٱلصُّورِ فَفَزِعَ مَن فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَمَن فِی ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا مَن شَاۤءَ ٱللَّهُۚ وَكُلٌّ أَتَوۡهُ دَ ٰخِرِینَ
"Dan (ingatkanlah) hari di tiup sangkakala, lalu terkejutlah - gerun gementar - makhluk-makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi, kecuali mereka yang dikekhendaki Allah; dan kesemuanya akan datang kepadaNya dengan keadaan tunduk patuh."
(An-Naml 87)
وَتَرَى ٱلۡجِبَالَ تَحۡسَبُهَا جَامِدَةࣰ وَهِیَ تَمُرُّ مَرَّ ٱلسَّحَابِۚ صُنۡعَ ٱللَّهِ ٱلَّذِیۤ أَتۡقَنَ كُلَّ شَیۡءٍۚ إِنَّهُۥ خَبِیرُۢ بِمَا تَفۡعَلُونَ
"Dan engkau melihat gunung-ganang, engkau menyangkanya tetap membeku, padahal ia bergerak cepat seperti bergeraknya awan; (demikianlah) perbuatan Allah yang telah membuat tiap - tiap sesuatu dengan serapi-rapi dan sebaik-baiknya; sesungguhnya Ia Amat mendalam PengetahuanNya akan apa yang kamu lakukan."
(An-Naml 88)
مَن جَاۤءَ بِٱلۡحَسَنَةِ فَلَهُۥ خَیۡرࣱ مِّنۡهَا وَهُم مِّن فَزَعࣲ یَوۡمَىِٕذٍ ءَامِنُونَ
"Sesiapa yang datang membawa amal kebajikan (yang telah dikerjakannya) maka ia akan beroleh balasan yang lebih baik daripadanya, dan mereka akan beroleh aman sentosa daripada kejadian-kejadian yang mengerikan pada hari kiamat itu."
(An-Naml 89)
Imam Ibnu Kathir rahimahullah berkata dalam mentafsirkan ayat 88 surah An-Naml tersebut:
تَرَاهَا كَأَنَّهَا ثَابِتَةٌ بَاقِيَةٌ عَلَى مَا كَانَتْ عَلَيْهِ، وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ، أَيْ: تَزُولُ عَنْ أَمَاكِنِهَا، كَمَا قَالَ تَعَالَى: ﴿يَوْمَ تَمُورُ السَّمَاءُ مَوْرًا وَتَسِيرُ الْجِبَالُ سَيْرًا﴾ [الطُّورِ: ٩، ١٠] ، وَقَالَ ﴿وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّي نَسْفًا فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا لَا تَرَى فِيهَا عِوَجًا وَلا أَمْتًا﴾ [طَهَ: ١٠٥، ١٠٧] ، وَقَالَ تَعَالَى: ﴿وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الأرْضَ بَارِزَةً﴾ [الْكَهْفِ: ٤٧] .
"Kamu lihat gunung-gunung itu seakan-akan tetap di tempatnya seperti semula, padahal ia berjalan seperti jalannya awan, yakni bergerak meninggalkan tempat-tempatnya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firmanNya:
يَوْمَ تَمُورُ السَّمَاءُ مَوْرًا وَتَسِيرُ الْجِبَالُ سَيْرًا
"Pada hari langit (dan segala isinya) bergegar dengan sekuat-kuatnya. Dan gunung-ganang bergerak dari tempatnya dengan cara yang luar biasa."
(At-Tur 9-10)
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّي نَسْفًا فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا لَا تَرَى فِيهَا عِوَجًا وَلا أَمْتًا
Dan mereka (yang kafir) bertanya kepadamu (wahai Muhammad) dari hal gunung-ganang; maka jawablah: "Tuhanku akan menghancurkannya menjadi debu ditiup angin." Lalu Ia membiarkan tapak gunung-gunung itu (di bumi) rata lagi licin". Engkau tidak akan melihat pada tapaknya itu tempat yang rendah atau yang tinggi.
(Taha 105-107)
Dan firman Allah SWT:
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الأرْضَ بَارِزَةً
"Dan (ingatkanlah) hari Kami bongkar dan terbangkan gunung-ganang dan engkau akan melihat (seluruh) muka bumi terdedah nyata; dan Kami himpunkan mereka (di padang Mahsyar) sehingga Kami tidak akan tinggalkan seorangpun dari mereka."
(Al-Kahfi 47)
Imam As-Suyuti rahimahullah dalam Tafsirnya berkata:
﴿وتَرى الجِبال﴾ تُبْصِرها وقْت النَّفْخَة ﴿تَحْسَبها﴾ تَظُنّها ﴿جامِدَة﴾ واقِفَة مَكانها لِعِظَمِها ﴿وهِيَ تَمُرّ مَرّ السَّحاب﴾ المَطَر إذا ضَرَبَتْهُ الرِّيح أيْ تَسِير سَيْره حَتّى تَقَع عَلى الأَرْض فَتَسْتَوِي بِها مَبْثُوثَة ثُمَّ تَصِير كالعِهْنِ ثُمَّ تَصِير هَباء مَنثُورًا
"(Dan engkau melihat gunung-ganang) yakni kamu saksikan gunung-gunung itu sewaktu terjadinya tiupan malaikat Israfil (engkau menyangkanya) (tetap membeku) diam di tempatnya kerana besarnya (padahal ia bergerak cepat seperti bergeraknya awan) bagaikan hujan yang tertiup angin, maksudnya gunung-gunung itu tampak seolah-olah tetap, padahal berjalan lambat kerana terlalu besarnya ia, kemudian jatuh ke bumi lalu hancur lebur kemudian menjadi terbuang sebagai debu yang berterbangan." (Tafsir Jalalain)
Wallahua'lam
___________________________
~Ustaz Mohd Safwan Mohd Rusydi~
Pendakwah Bebas
Telegram: https://t.me/gerakanpenamy
Instagram: https://www.instagram.com/gerakanpenamy
_____________________________
Comments
Post a Comment