OLEH : Ustaz Mohamad Azuan Bin Mohamad Ashri
EPISOD 1🖊
Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab mengkafirkan kaum muslimin ?
Kita sering kali mendengar Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab dituduh sebagai pentakfir yakni menetapkan kafir kepada orang-orang Islam yang mengamalkan amalan tawassul, ziarah kubur, maulid Nabi, dan lain lain sebagainya.
Tuduhan pentakfir ini sangat berleluasa, laris keras tersebar semenjak dulu sampailah sekarang. Padahal Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab Rahimahullah sendiri telah menepis tuduhan ini dalam banyak kesempatan. Memang sangat panjang lah kalau nak disebutkan satu persatu. Mari kita sama sama teliti dengan hati yang terbuka beberapa surat yang beliau telah tuliskan demi membela sebuah kebenaran :
(1) Surat Beliau Rahimahullah Kepada Penduduk Qashim 📚
Dalam suratnya kepada penduduk Qashim, beliau memberikan isyarat kepada tuduhan musuh bebuyutannya (Ibnu Suhaim), dan berlepas diri dari tuduhan keji yang dilontarkan kepada beliau, katanya;
" Allah mengetahui bahwa orang tersebut telah menuduhku bukan-bukan, bahkan tidak pernah terbetik dalam benakku, di antaranya dia mengatakan bahwasanya aku mengatakan : ' Manusia sejak 600 tahun silam tidak dalam keislaman, aku mengkafirkan orang yang bertawassul kepada orang-orang shalih, aku mengkafirkan al Bushiri, aku mengkafirkan orang yang bersumpah dengan selain Allah. ' Jawabanku terhadap tuduhan ini : ' Maha Suci Engkau Ya Rabbi kami, sesungguhnya ini kedustaan yang amat besar"
( Majmu'ah Mu'allafat Syaikh 5/11,12 )
(2) *Surat Beliau Rahimahullah Kepada Hamd at-Tuwaijiri*📚
Dalam suratnya kepada Hamd at-Tuwaijiri, beliau mengatakan :
" Demikian pula tuduhannya yang dia sebarkan kepada orang-orang swam bahwa Ibnul Abdil Wahhab mengatakan : ' Siapa pun yang tidak taat kepadanya maka dia kafir.' Kami berkata : 'Maha Suci Engkau ya Rabb kami, sungguh ini adalah kedustaan yang besar, bahkan kami bersaksi kepada Allah Yang Maha Mengetahui segala isi hati kami bahwa setiap orang yang bertauhid dan berlepas diri dari syirik, maka dialah seorang muslim sejati di mana pun dan kapan pun.
( Majmu'ah Mu'allafat Syaikh 5/60 )
(3) *Surat beliau Rahimahullah Kepada Syaikh Abdurrahman as Suwaidi*📚
Demikian juga dalam suratnya kepada Syaikh Abdurrahman as-Suwaidi, salah seorang Ulama Iraq, beliau berkata bahwa semua tuduhan tersebut adalah makar para musuh yang ingin menghalangi dakwah tauhid, katanya :
" Mereka mengerahkan bala tentaranya yang berkuda dan berjalan kaki untuk memusuhi kami, diantaranya dengan menyebarkan kebohongan yang seharusnya orang berakal pun malu untuk menceritakannya, apalagi menyebarkannya. Salah satunya adalah apa yang anda sebutkan, yaitu bahwa saya mengkafirkan seluruh manusia kecuali yang mengikuti saya, dan saya mengganggap bahwa pernikahan mereka tidak sah. Aduhai, bagaimana bisa hal ini diterima oleh seorang yang berakal sehat ? Adakah seorang Muslim, kafir, sadar maupun gila sekalipun yang berucap seperti itu?!"
( Majmu'ah Mu'allafat Syaikh 5/36)
(4) *Keterangan Syaikh Abdul Lathif Bin Abdurrahman Alu Syaikh Rahimahullah*📚
Syaikh Abdul Lathif Rahimahullah menjelaskan tentang kehati-hatian kakeknya (datuknya), Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab Rahimahullah dalam masalah mengkafirkan :
" Syaikh Muhammad - Semoga Allah merahmatinya- termasuk manusia yang paling berhati-hati dalam melontarkan kata kafir, sehingga beliau tidak menetapkan kafirnya seorang jahil yang berdoa kepada selain Allah dari ahli kubur atau selainnya apabila belum ada menasihatinya dan menegakkan hujjah kepada orang tersebut."
( Minhaj Ta'sis hlm. 65-66)
Beliau juga mengatakan :
" Setiap orang berakal yang mengetahui sirah Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab Rahimahullah, niscaya akan mengetahui bahwa beliau adalah manusia yang sangat mengagungkan ilmu dan ulama, dan termasuk manusia yang paling keras dalam melarang mengkafirkan mereka, mencela atau menyakiti mereka, bahkan beliau sangat menghormati dan membela mereka, beliau tidak mengkafirkan kecuali orang yang dikafirkan oleh Allah dan Rasul Nya serta disepakati umat tentang kekufurannya seperti orang yang menjadikan tandingan dan tuhan selain Allah. "
( Majmu'ah Rasa'il 3/449 )
EPISOD 2 🖊
Syaikh Abdullah Bin Muhammad Bin Abdul Wahhab Rahimahullah membantah tuduhan di atas :
" Adapun tuduhan yang didustakan atas nama kami dengan tujuan untuk menutupi kebenaran dan menipu manusia bahwa kami mengkafirkan manusia secara umum, manusia yang semasa dengan kami, dan orang-orang yang hidup setelah tahun enam ratusan kecuali yang satu paham dengan kami. Berekor dari itu, bahwa kami tidak menerima baiat seorang kecuali setelah dia mengakui bahwa dirinya dahulu adalah musyrik, demikian pula kedua orang tuanya mati dalam keadaan syirik kepada Allah. Semua ini hanyalah khurafat yang jawaban kami seperti biasanya, ' Maha Suci Engkau Ya Allah, ini adalah kebohongan yang nyata. ' Barang siapa menceritakan dari kami seperti itu atau menisbatkan kepada kami maka dia telah berdusta atas nama kami.
Barangsiapa yang menyaksikan keadaan kami dan menghadiri majelis kami serta bergaul dengan kami, niscaya dia akan mengetahui secara pasti bahwa semua itu adalah tuduhan palsu yang dicetuskan oleh musuh musuh agama dan saudara saudaranya setan untuk melarikan manusia dari tunduk dan memurnikan tauhid hanya kepada Allah saja dengan ibadah dan meninggalkan seluruh jenis kesyirikan. "
( Al Hadiyyah as Saniyyah hlm. 40 )
Syaikh Muhammad Basyir al Hindi Rahimahullah berkata tatkala menjawab tuduhan-tuduhan Dahlan, " tidak diragukan lagi bahwa ini semua adalah kebohongan kepada Syaikh Ibnu Abdil Wahhab Rahimahullah. Hal ini diketahui oleh setiap orang yang mencium bau keimanan, ilmu dan akal."
Lanjutnya lagi :
" Sesungguhnya Syaikh dan para pengikutnya tidaklah mengkafirkan seorang pun. Beliau juga tidak punya keyakinan kalau dia dan pengikutnya saja yang Muslim, sedangkan yang menyelisihinya adalah Musyrik. Demikian juga beliau tidak memperbolehkan membunuh Ahli Sunnah dan menawan para wanita mereka. Saya telah banyak bertemu dengan ahli ilmu dari pengikut Syaikh, dan saya banyak membaca buku buku mereka, namun secuil pun saya tidak mendapati kebenaran tuduhan tuduhan ini, semua ini hanyalah kedustaan dan kebohongan.
( Shiyanah Insan as Waswasah Syaikh Dahlan hlm. 485,486,518 )
Syaikh Muhammad Rasyid Ridha Rahimahullah memberikan komentar, " Bahkan yang terdapat dalam buku-buku mereka justru sebaliknya, di mana mereka tidak mengkafirkan kecuali seorang yang mengerjakan kekufuran nyata yang disepakati kaum muslimin.
Syaikh Sulaiman bin Sahman Rahimahullah berkata :
" Sesungguhnya Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab Rahimahullah meniti jalan yang ditempuh oleh Nabi Sallallahhu alaihi wassalam, para sahabat Radiyallahhu anhum dan para imam pendahulu. Beliau tidak mengkafirkan kecuali orang yang telah dikafirkan Allah dan RasulNya dan disepakati kekufurannya oleh umat. Beliau mencintai seluruh ahli Islam dan ulama mereka. Beliau beriman dengan setiap kandungan al Quran dan hadits Shahih, beliau juga melarang keras dari menumpahkan darah kaum muslimin, merampas harta dan kehormatan mereka. Barang siapa yang menisbatkan kepada beliau hal yang berseberangan dengan Ahli Sunnah Wal Jamaah dari kalangan Salaf umat ini maka dia telah berdusta serta berkata tanpa dasar ilmu."
( Al Asinnah al Haddad fi ar Raddi ala Alwi al Haddad hlm. 56-57 secara ringkas )
Baarakallahhu fiikum
SUMBER : Buku Meluruskan Sejarah Wahabi, Abu Ubaidah Yusuf Bin Mukhtar as Sidawi
___________________________
~ Ustaz Mohamad Azuan Bin Mohamad Ashri ~
Ketua Lajnah Makalah Agama
Telegram: https://t.me/gerakanpenamy
Instagram: https://www.instagram.com/gerakanpenamy
_____________________________
Comments
Post a Comment