OLEH: Ustaz Mohd Safwan Mohd Rusydi
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا
"Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (wahai Muhammad) sebagai Rasul yang menjadi saksi (yang diterima keterangannya), dan sebagai pembawa berita gembira (kepada orang-orang yang beriman), serta pemberi amaran (kepada orang-orang yang ingkar)"
(Al-Fath: 8).
Sama dengan ayat yang ada di dalam Taurat (pada masa tersebut) berbunyi:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَحِرْزًا لِلْأُمِّيِّينَ أَنْتَ عَبْدِي وَرَسُولِي سَمَّيْتُكَ الْمُتَوَكِّلَ لَيْسَ بِفَظٍّ وَلَا غَلِيظٍ وَلَا سَخَّابٍ بِالْأَسْوَاقِ
"Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa khabar gembira dan pemberi peringatan dan pelindung bagi Al-Ummiyyin (orang-orang Arab), kamu adalah hambaKu dan RasulKu, dan Aku menamaimu Al-Mutawakkil (orang yang bertawakkal tinggi). 𝗘𝗻𝗴𝗸𝗮𝘂 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗲𝗿𝗽𝗲𝗿𝗮𝗻𝗴𝗮𝗶 𝗯𝘂𝗿𝘂𝗸, 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝘄𝗮𝘁𝗮𝗸 𝗸𝗲𝗿𝗮𝘀 𝗱𝗮𝗻 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝘀𝗮𝗸𝗵𝗸𝗵𝗮𝗯 (𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗰𝗲𝗿𝗲𝘄𝗲𝘁, 𝗯𝗲𝗿𝘁𝗲𝗿𝗶𝗮𝗸 𝗸𝗲𝗿𝗮𝘀-𝗸𝗲𝗿𝗮𝘀) 𝗱𝗶 𝗽𝗮𝘀𝗮𝗿."
Dan baginda tidak membalas kejahatan dengan kejahatan serupa akan tetapi baginda memaafkan dan mengampuninya, dan Allah tidak akan mewafatkan baginda sampai baginda meluruskan Millah (agama)-Nya yang bengkok, hingga manusia mengucapkan لا إله إلا الله, sehingga dengannya baginda dapat membukakan mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang lalai."
(HR. Bukhari, no: 4461)
VERSI TAURAT (PERJANJIAN LAMA) MASA KINI
1. Lihatlah Hamba-Ku yang Kutopang,
orang pilihan-Ku yang Kukenan.
Aku telah menaruh Ruh-Ku di atasnya,
dan ia akan membawa keadilan bagi bangsa-bangsa.
2. 𝗜𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝘁𝗲𝗿𝗶𝗮𝗸, 𝗺𝗲𝗻𝘆𝗮𝗿𝗶𝗻𝗴𝗸𝗮𝗻 𝘀𝘂𝗮𝗿𝗮,
𝗮𝘁𝗮𝘂 𝗺𝗲𝗺𝗽𝗲𝗿𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗿𝗸𝗮𝗻 𝘀𝘂𝗮𝗿𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗶 𝗷𝗮𝗹𝗮𝗻𝗮𝗻.
3. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya,
dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya.
Dengan setia ia akan membawa keadilan.
4. Ia sendiri tidak akan pudar atau patah terkulai
sampai ia menegakkan keadilan di bumi.
Pulau-pulau mengharapkan pengajarannya.”
5. Beginilah firman Allah, Tuhan yang menciptakan langit dan membentangkannya,
yang menghamparkan bumi
dengan segala yang dihasilkannya,
yang memberi napas kepada umat manusia yang tinggal di atasnya
dan ruh kepada mereka yang hidup di dalamnya,
6. “Aku, Allah, telah memanggil engkau dalam kebenaran,
Aku akan memegang tanganmu dan menjaga engkau;
Aku akan menetapkan engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia
dan terang bagi bangsa-bangsa
7. untuk mencelikkan mata orang buta,
untuk mengeluarkan orang tahanan dari dalam kurungan,
dan orang yang duduk di kegelapan dari dalam penjara.
8. Aku Allah, itulah nama-Ku.
Aku tidak akan menyerahkan kemuliaan-Ku kepada yang lain
atau kemasyhuran-Ku kepada patung ukiran.
9. Lihat, hal-hal yang dahulu sudah terjadi
dan hal-hal yang baru akan Kuberitahukan.
Sebelum hal-hal itu muncul,
Aku mengabarkannya kepadamu.”
Siapakah dia yang bergelar hamba Allah dalam Yesaya 42:1-9 di atas ini?
Menurut umat Islam Nabi Muhammad ﷺ panggil oleh Allah SWT sebagai HAMBA ALLAH.
Dari Anas berkata; ada seseorang yang berkata; wahai Muhammad, wahai orang yang terbaik, dan anak orang yang terbaik, dan wahai sayyidina (tuan kami), dan anak tuan kami.
Lalu (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) bersabda:
قُولُوا بِقَوْلِكُمْ وَلَا يَسْتَجْرِكُمْ الشَّيْطَانُ أَوْ الشَّيَاطِينُ
"Katakanlah olehmu sekalian perkataan yang sepatutnya sahaja, dan janganlah kamu disesatkan syaitan" atau "syaitan-syaitan."
-Salah satu diantara kedua kalimahnya (bentuk lafaz hadisnya)-, "saya hanyalah Muhammad bin Abdullah dan RasulNya (utusanNya), saya adalah Muhammad hamba Allah dan RasulNya, saya tidak suka jika kamu meninggikan aku di atas kedudukan yang telah Allah Azzawajalla tetapkan padaku." (HR. Ahmad, no: 13106)
Firman Allah Ta'ala:
سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
“Maha Suci Allah yang telah menjalankan 𝗵𝗮𝗺𝗯𝗮𝗡𝘆𝗮 (Muhammad) pada malam hari dari Masjid Al-Haraam (di Makkah) ke Masjid Al-Aqsa (di Palestin), yang Kami berkati sekelilingnya, untuk memperlihatkan kepadanya tanda-tanda (kekuasaan dan kebesaran) Kami. Sesungguhnya Allah jualah yang Maha Mendengar, lagi Maha Melihat.” (Surah Al-Isra': 1)
Meskipun tidak sama 100% dengan Taurat yang ada pada masa sahabat Nabi ﷺ, namun berkemungkinan masih ada sisa-sisa maknanya yang masih kekal dalam terjemahan Taurat pada masa kini jika ditelusuri dengan lebih teliti.
Allah lebih Maha Mengetahui.
___________________________
Ustaz Mohd Safwan Mohd Rusydi
Pendakwah Bebas
Telegram: https://t.me/gerakanpenamy
Instagram: https://www.instagram.com/gerakanpenamy
_____________________________
Comments
Post a Comment