Tentang Hawariyyun Serta Daerah Mahbil Yang Tidak Diketahui Letaknya

OLEH: Abu Amru Radzi Othman


Mahbil adalah suatu tempat dimana bangkai Yakjuj dan Makjuj dilemparkan oleh gerombolan burung berleher seperti unta yang diutus oleh Tuhan pencipta setelah Nabi Isa berdoa.

Nama tempat ini disebut oleh Ibn Katsir dalam tafsirnya, dan dijelaskan oleh 'Atha bin Yazid As Saksaki bahawa Mahbil itu merupakan kawasan dimana matahari terbit.

Apakah Mahbil merupakan tempat yang pernah dilawati oleh Nabi Dzulqarnain dan pasukannya seperti yang dijelaskan dalam Al Quran, tidaklah kita mengetahuinya kerana tidak diberi perkhabaran akan hal tersebut kepada kita.

Imam Muslim membawakan hadis tentang bangkai Yakjuj dan Makjuj yang dilemparkan oleh burung yang berleher unta di suatu tempat yang dikehendaki Allah seperti berikut:

"Ketika Allah swt mewahyukan kepada Isa as: Sesungguhnya Aku mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-Ku menuju Thuur. Lalu Allah swt keluarkan Ya’juj dan Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati Danau Thabariyah, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut, mereka berkata: "Sungguh dahulu di sini masih ada airnya". Ketika itu dikepunglah Nabi Allah Isa as dan para sahabatnya. Hingga kepala sapi ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada 100 dinar kamu sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap (berdoa) kepada Allah swt. Maka Allah swt pun mengirim sejenis ulat yang menyerang leher mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabi Allah Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa as pun berharap (berdoa) kepada Allah swt. Maka Allah swt mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang Allah swt kehendaki. Kemudian Allah kirimkan hujan yang tidak meninggalkan satu pun rumah mahupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buah-buahanmu dan kembalilah berkatmu...”
 (HR Muslim)

Ibn Jabir berkata, ‘Atha bin Yazid As Saksaki bercerita kepadaku, bahawa Ka’ab atau selainnya berkata: “Lalu burung itu melempar mereka (iaitu mayat Yakjuj dan Makjuj) ke Mahbil". Ibn Jabir berkata: "Aku bertanya: "Ya Abu Yazid, dimana Mahbil itu?" Dia menjawab: "Di tempat terbit matahari"." (Tafsir Ibn Katsir surah Al Anbiya ayat 95-97)


Catatan:

(1) Yakjuj dan Makjuj keluar dari kawasan tanah tinggi dan jumlahnya terlalu banyak sehingga mereka bergerak turun seperti air yang mengalir. Malah saking banyaknya sehingga pasukan mereka yang berada di belakang sekali tidak sempat minum air Danau Thabariyah kerana sudah habis.

(2) Ketika Allah melepaskan Yakjuj dan Makjuj ini, Dia memerintahkan Nabi Isa dan kaum yang beriman untuk mendaki ke Gunung Thurr.

Kaum Muslimin yang bersama dengan Nabi Isa di akhir zaman nanti merupakan para sahabat Banginda. Dan sahabat Nabi Isa di akhir zaman itu lebih banyak dari para sahabatnya yang di zaman awal, yang terkenal dengan istilah Al Hawariyyun.

"Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran dari mereka (Bani Israil), berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahawa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul. Kerana itu, masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)".
 (Ali Imran: 52-53)

Al Harawiyyun berjumlah 12 orang dan yang diserupakan dengan Nabi Isa adalah yang termuda. Beliau merupakan pengikut setia Nabi Isa dan kelak akan didudukkan dekat dengan Nabi Isa di akhirat.

Manakala bakinya iaitu 11 orang lagi, akan terpecah kepada 3 kelompok. Dua kelompok akan kembali kepada kekufuran setelah mereka beriman. Manakala golongan yang beriman yang sedikit itu akhirnya akan dimusnahkan oleh dua golongan yang kufur tersebut.

Ibn Katsir membawakan riwayat dari Imam Abu Ja'far ibnu Jarir:

"Dia mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abus Saib, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, dari Al A'masy, dari Al Minhal Ibnu Amr, dari Sa'id Ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas ra yang mengatakan bahawa ketika Allah swt hendak mengangkat Isa ke langit, terlebih dahulu Isa menemui sahabat-sahabatnya yang semuanya berada di dalam rumah yang sama; jumlah mereka ada 12 orang. Saat itu Nabi Isa baru keluar dari mata air yang ada di dalam rumah itu, sedangkan dari rambut kepalanya masih menitis air. Maka Isa berkata, "Sesungguhnya di antara kalian akan ada orang yang mengkufuriku sebanyak 12 kali sesudah dia beriman kepadaku". Selanjutnya Isa as bertanya, "Siapakah yang rela menjadi orang yang mirip denganku, lalu dia akan dibunuh sebagai penggantiku, maka kelak dia akan mendapatkan darjat pahala yang sama denganku?" Lalu berdirilah seorang pemuda yang paling muda usianya di antara mereka, "Aku bersedia." Tetapi Nabi Isa menjawab, "Duduklah kamu!" Kemudian Isa as mengulangi perkataannya kepada mereka. Maka pemuda itu bangkit lagi dan berkata, "Aku bersedia." Tetapi Isa as berkata, "Duduklah kamu!" Kemudian Isa as mengulangi perkataannya kepada mereka, dan ternyata pemuda itu berdiri kembali dan berkata, "Aku bersedia." Akhirnya Isa as berkata, "Baiklah, engkaulah orangnya." Maka dijadikanlah dia mirip dengan Isa, sedangkan Isa as sesudah itu diangkat ke langit dari atap rumah itu (melalui sebuah lubang yang ada di atas rumah itu). Kemudian datanglah orang-orang Yahudi yang mengejarnya, lalu mereka menangkap orang yang serupa dengan Isa itu dan membunuhnya serta menyalibnya. Sebagian dari mereka (Al Harawiyyun) kafir kepada Isa sebanyak 12 kali sesudah mereka beriman kepadanya.

Pada akhirnya mereka (Al Harawiyyun) berpecah belah menjadi 3 golongan; satu golongan mengatakan, "Tadi Tuhan bersama kita selama masa yang dikehendaki-Nya, kemudian Dia naik ke langit," mereka adalah golongan Ya'qubiyah.

Golongan yang lain mengatakan, "Tadi anak Allah ada bersama kita selama masa yang dikehendaki-Nya, kemudian Dia mengangkatnya ke sisi-Nya," mereka adalah golongan Nasturiyah.

Dan golongan yang terakhir mengatakan, "Tadi hamba Allah dan Rasul-Nya ada bersama kita selama masa yang dikehendaki Allah, kemudian Allah mengangkatnya ke sisi-Nya," mereka adalah orang-orang yang Islam.

Maka kedua golongan yang kafir itu memerangi golongan yang muslim dan membunuhi mereka, dan Islam sejak saat itu tidak disebut-sebut lagi hingga Allah swt mengutus Nabi Muhammad saw lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir".
 (Tafsir Ibn Katsir surah As Shaff ayat 14)

Sesudah membawakan riwayat diatas, Ibn Katsir berkata: "Demikianlah bunyi teks riwayat ini di dalam kitab tafsirnya (Ibnu Jarir) dalam tafsir ayat yang mulia ini. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Nasai dalam tafsir ayat ini di dalam kitab sunannya, dari Abu Kuraib, dari Muhammad ibnul Ala, dari Abu Muawiyah dengan lafaz yang sama".




___________________________
~Abu Amru Radzi Othman~
Lajnah Agama
_____________________________

Comments