Tangkal: Kesesatan Dalam Agama

OLEH: Abu Zinnirah Azlan

Antara kesesatan dalam agama yang menjadi kegilaan serta kepercayaan ummat dan menjadikannya sebagai sumber pendapatan...
.
.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan daripada Ibn Mas’ud R.Anhuma, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ
Maksudnya: “Sesungguhnya jampi-jampi, tangkal-tangkal dan ‘tiwalah’ itu adalah syirik.”

Riwayat Imam Ahmad (3615), Abu Daud (3883)
dan Ibnu Majah (3530)
.
.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh ‘Uqbah bin ‘Amir, beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَلاَ أَتَمَّ اللَّهُ لَهُ وَمَنْ عَلَّقَ وَدَعَةً فَلاَ وَدَعَ اللَّهُ لَهُ
Maksudnya: “Siapa yang menggantungkan tangkal, nescaya Allah SWT tidak akan selamatkannya dari tangkal itu. Dan siapa yang memakai azimat, nescaya Allah SWT tidak sempurnakan azimat itu.”

Riwayat al-Baihaqi dalam al-Sunan al-Kubra (20090),
Al-Hakim dalam al-Mustadrak (7501) dan Ibn Hibban (6096)
.
.
Di dalam sebuah hadis yang lain, Nabi SAW bersabda:

مَنْ تَعَلَّقَ شَيْئًا وُكِلَ إِلَيْهِ
Maksudnya: “Sesiapa yang menggantung sesuatu nescaya dia akan diserahkan kepadanya (benda yang digantung).”
Riwayat Al-Tirmizi (2072)
.
.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ » . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا هُنَّ قَالَ « الشِّرْكُ بِاللَّهِ ، وَالسِّحْرُ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ، وَأَكْلُ الرِّبَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan (al-muubiqaat).” Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, apa saja dosa yang membinasakan tersebut?” Beliau bersabda, “(1) Syirik kepada Allah, (2) sihir, (3) membunuh jiwa yang haram untuk dibunuh kecuali jika lewat jalan yang benar, (4) makan riba, (5) makan harta anak yatim, (6) lari dari medan perang, (7) qadzaf (menuduh wanita mukminah yang baik-baik dengan tuduhan zina).”
(HR. Bukhari, no. 2766 dan Muslim, no. 89)
.
.
Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa di bawah syirik, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”
(QS. An Nisa’: 48).


___________________________
Abu Zinnirah Azlan
_____________________________

Comments