OLEH: Taufiq Tuah
Antara ajaran mereka ialah,
Keimanan hanyalah untuk hati. Maka bagi mereka tidak perlu membuktikan iman melalui perbuatan.
Mereka juga mengatakan bahawa iman itu tiada turun naiknya. Malah bagi mereka yg berbuat haram juga tidak menurun iman mereka.
Bagi Ahli Sunnah, iman itu haruslah dari hati, lisan dan perbuatan. Hal itu adalah sepertinya tauhid Imam Ahmad Bin Hanbal yg membahagikan tauhid itu menjadi Rububiyah, Uluhiyah dan Asma Wa Sifat.
Melalui hadis Rasulullah SAW,
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللَّهِ وَيُقِيْمُوْا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوْا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ عَصَمُوْا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ اْلإِسْلاَمِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ
“Aku diperintah (oleh Allah) untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, dan sampai mereka menegakkan solat, serta membayar zakat. Jika mereka telah melakukan itu, maka mereka telah mencegah darah dan harta mereka dariku kecuali dengan hak Islam, dan perhitungan mereka pada tanggungan Allah.”
(Riwayat Imam Bukhari: 25)
Rasulullah harus menegakkan agama ini sehingga mereka mendirikan solat dan menunaikan zakat. Ini lah bukti bahawa iman itu bukan dari hati semata-mata tetapi juga melalui perbuatan.
Iman manusia sudah tentulah ada turun naiknya. Daripada Surah Al-Mudathrir ayat 31,
وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آَمَنُوا إِيمَانًا
“Dan supaya orang yang beriman bertambah imannya.”
bermakna org itu sudah beriman, namun ditambahkan lagi imannya.
Malah ada hadis Muttafaqun Alaih di mana Rasulullah SAW bersabda,
الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ
“Iman itu lebih dari tujuh puluh atau lebih dari enam puluh. Yang paling utama adalah perkataan: “Laa Ilaaha Illa Allah” dan yang terendah adalah membersihkan gangguan dari jalanan dan rasa malu adalah satu cabang dari iman.”
Maka kita haruslah berlepas diri daripada pandangan Murjiah.
Wallahualam
Lagi tentang Murjiah:
*Ciri-Ciri Seseorang Terlepas Dari Murjiah Menurut Ahlus Sunnah: https://almanhaj.or.id/2345-ciri-ciri-murjiah-yang-paling-menonjol-ciri-ciri-seorang-terlepas-dari-murjiah.html
*Mengenal Sekte Murji’ah: https://muslim.or.id/22277-mengenal-sekte-murjiah.html
___________________________
~
Taufiq Tuah
~
Lajnah Makalah Agama
Telegram: https://t.me/gerakanpenamy
Instagram: https://www.instagram.com/gerakanpenamy
_____________________________

Comments
Post a Comment